Senin, 31 Desember 2012
Sinopsis Ayat-Ayat Cinta
Fahri adalah seorang pemuda Indonesia yang menuntut ilmu di di Universitas Al-Azhar, Mesir. Syarat menjadi pelajar di Universitas Al-Azhar adalah harus dapat menghapal Al-Quran. Fahri yang merupakan pribadi yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan dalam agama Islam tentu saja hapal Al-Quran. Nilai-nilai keimanan itulah yang dia dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ia tinggal di sebuah rumah susun tanpa sanak keluarga dari Indonesia, namun dia tetap beruntung karena mengenal sebuah keluarga yang begitu baik terhadapnya, keluarga Maria. Maria adalah seorang gadis muda dengan mata yang indah, bulu mata yang begitu menarik, kulit yang putih dan rambut pirang, karena seorang keturunan indo. Walaupun Maria adalah seorang kristiani, tetapi Maria hapal beberapa surat dalam kitab suci Al-Quran. Salah satu surat yang paling dia hapal adalah surat Maryam. Karena Maria seorang kristiani, dia kuliah di salah satu Universitas Kristen terkemuka di Mesir. Pertemuan Fahri dan Maria berawal ketika Fahri pindah ke sebuah rumah satu lantai di bawah rumah Maria. Sejak itu mereka saling mengenal walaupun mereka belum begitu akrab.
Fahri begitu kagum terhadap Maria yang selalu menutup auratnya walaupun Maria tidak mengenakan jilbab. Selain itu, Maria adalah gadis yang pintar, apalagi dalam hapalan Al-Qurannya. Dia juga wanita yang lembut, sopan dan sangat beretika. Suatu hari, saat Fahri tengah berada di luar rumah susun dan berjalan hendak berangkat mengaji ke Musthafawiyah, Maria memanggil Fahri dari kamarnya. Dia menitip jus mangga kesukaannya dengan memberikan uang kepada Fahri lewat keranjang yang dia turunkan dari kamarnya. Begitulah kebiasaan wanita Mesir. Ketika mereka sedang tidak ingin keluar dari rumahnya untuk membeli sesuatu pada pedagang yang lewat, mereka menurunkan keranjang kecil dari rumahnya yang telah berisi sejumlah uang untuk pembayaran, lalu pedagang itu akan memberikan barang yang diinginkan oleh pembelinya.
Sinopsis Laskar Pelangi
Cerita Laskar Pelangi terjadi di desa Gantung, Belitong
Timur dan berlatar budaya Melayu Belitong. Kisah ini berawal ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan
oleh Depdikbud Sumatera Selatan
jika siswa baru tidak mencapai sepuluh anak. Ketika itu baru
sembilan anak yang mendaftar dan hadir, tepat saat Pak Harfan( kepala sekolah) akan berpidato untuk menutupsekolah, seorang
anak Harun dan
ibunya datang untuk
mendaftarkan diri di sekolah sederhana tersebut.
Mulai dari kisah itu maka mulailah di ceritakan mulai dari
penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang
luar biasa di mana A
Kiong hanya tersenyum
saat ditanya namanya oleh guru mereka, Bu Muslimah, kejadian bodoh
yang dilakukan Borek, pemilihan ketua kelas
yang diprotes oleh Kucai,
kejadian ditemukannya bakat
luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama
Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang
yang mengayuh sepeda delapan
puluh kilometer pulang-pergi dari rumahnya ke sekolah. Mereka adalah anggota
Laskar Pelangi, nama yang diberikan Bu Muslimah karena mereka senang memandangi
pelangi.
Minggu, 30 Desember 2012
Jerit Nurani
Berteriak pada angin
memandang keras terik matahari
lalu mengepal tangan dengan gemetar
terdiam sejenak merasakan lintas angin yang menyapu lara
bayang kosong menyelimuti kehampaan
berontak hati menjerit nurani
tapi tak satupun yang mendengar
Mulutku terkunci
ragaku tertahan di guyur hujan
menanti pelangi menghampiri raga yang tak berjiwa
menunggu mentari yang siap menyinari mata hati
Kini batinku terusik hanyut dalam alunan keterpurukan
gelap gulitanya malam terus membuntuti
dalam sudut membeku kaku
pikirku melayang di bawa sang awan
dan kini langit dan bumi menjadi saksi bisu
ucapan semu mimpi burukku
Manusia bukan malaikat bukan setan
manusia. .
berpikir dengan akalnya
manusia. .
merasakan dengan hatinya
manusia. .
berakal dan bernafsu
manusia
tak luput dari dosanya
manusia. .
bisa benar dan bisa salah
manusia. .
bisa sadar dan bisa hilaf
manusia. .
bukan setan, bukan malaikat
manusia. .
ya. .itulah manusia
bukan malaikat yang selalu benar
bukan juga setan yang selalu salah
karena itu disebut manusia. .
Langganan:
Postingan (Atom)